Sabtu, 21 Juli 2012

You're Always Mine

"Hoahh.... Good morning world" Teriakan ku ketika bangun tidur. Hari pertama sekolah dan menjadi anak kelas 12, murid baru juga, ga kenal siapa-siapa juga. Rasanya malas sekali aku pergi ke sekolah tapi inilah aktifitas ku. Namaku Risdiana Tri Sari, biasa dipanggil "Diana". "Diana.... cepet turun ayo kita sarapan dan segara menuju sekolah supaya tidak terlambat" Itu pasti teriakan mama aduh mama bawel banget. Setelah sampai disekolah. Aku hanya berdiam diri karena aku tak mengenali semua murid-murid disini. Namanya juga anak baru jadi mau kenal sama siapa. Kemudian guru jam pelajaran pertama pun masuk. "Ibu dengar disini ada anak baru coba kamu maju kedepan dan perkenalkan dirimu" Kata ibu guru. Ini adalah saat-saat yang aku benci, benci sekali kalau harus memperkenalkan diri ke teman-teman baru tapi kalo tidak seperti ini mana bisa aku mendapatkan teman baru. "Hai nama gue Risdiana, biasa dipanggil Diana pindahan dari Bandung" Kataku untuk memperkenelkan diriku. "Oke silahkan duduk diana, kita akan memulai pelajaran" Kata ibu guru. Hapsssssss, udah setengah tahun jd anak baru, udah lumayan punya banyak temen juga sih. Temen dekat dikelasku adalah Adel. Adel sering cerita kalo dia lagi suka sama 'Dhika' dia bilang anaknya lumayan, dia juga sering sms-an sama dhika. Dan, yang paling penting aku tidak tahu yang mana Dhika itu. Akhirnya aku mengetahui Dhika itu siapa, lumayan sih bener kata adel, Tapi 'gak asik banget' masa aku memikirkan dhika terus jelas-jelas dhika sedang bersama adel, dan adel sangat mencintai dia. Aku melihat dhika sedang bersama teman dekatnya Raffi. Aku melihat raffi sangat 'wow' aduh dia aduh rasanya ingin terbang saat melihat dia. Kapan ya aku bisa berkenalan dan dekat dengan dia. '1 New Message' itulah saat aku mengaktifkan handphone ku. Tetapi aku malas untuk membukanya karena aku fikir pasti itu adalah 'operator' yang memberi pesan. Setelah aku lihat lagi ada 10 pesan, dan segera aku buka, karena tak biasanya ada banyak pesan seperti ini. Pesan itu semua dari nomor yang aku tidak ketahui dan pesan yang paling mengejutkan adalah "Na, ini gue rafi kenapa lo ga bales2 sih, gue nungguin banget balesan lu, please na please" Ini raffi yang aku lihat tadi bersama dhika, aduh tidak mungkin rasanya. Lihat aja baru tadi. Kemudian aku segera membalas sms raffi. "Sorry raf bukannya gak mau bales tapi gue kira tadi operator yang sms makanya gue matiin lagi handphonenya, ini rafi temennya dhika kan?" Balasan pesan singkat ku. Sambil menunggu balasannya aku menyalakan laptop ku dan men-search tentang rafi "It's time to stalkerB-)" itu adalah moto hidupku mungkin. '1 new message' Sepertinya raffi sudah membalas pesan ku. "Ohaha kirain situ gamau bales sms gue, iya gue temennya dhika kok tau gue deh?" itu adalah balasannya. Ohiya dia kan tidak tahu kalau aku mengenal dia. Aku harus beralasan apa ini. Oiya berhubung Adel kan pacaran sama Dhika jadi bilang aja kalo Adel pernah cerita kalo Dhika punya teman dekat namanya Raffi. "Hehehe guekan gasombong masa gabales sms orang yang pengen tau gue;) iya gue tau lu dari pacarnya Dhika tau kan pacarnya Dhika siapa hehe" itulah balasan pesan singkat ku ke Raffi. Sudah 1 bulan aku dekat dengan Raffi, sudah seperti orang 'berpacaran'. Tetapi ini mungkin saatnya aku harus melupakan Raffi. Raffi sudah berpacaran dengan Adik kelas 'Terbadai' Disekolah ini. Yapsss, it's so hurt but i must strong. Dasar lelaki jahat ketika sedang dekat-dekatnya dia malah hrgghh lupakan. '2 new messages' what? 2 messages... aku segera membuka pesan pesan yang datang untukku. Pesan pertama dari Adel yang isinya "Be patient beloved{}" dan yang kedua adalah Dhika. Dhika? Dhika? Aku terkejut mengapa dia meng-'sms' ku. "Diana..... jangan sedih cowokan masih banyak gak cuman raffi aja, lupain ya raffinya" Pesan singkat itu membuatku terkejut. Aku segera membalas pesan dari Adel. "Thankyou Del{}, del you're broke up with dhika?" Balasan ku yang sangat menyeramkan jika itu salah. Dan tidak lama Adel membalas pesan singkat ku. "Emmm.... That's right, i'm broke up with him:(" itulah balasan pesan singkat adel. Benar dugaanku. Aku langsung menelfonnya dan setelah berjam-jam bercerita. Dia bilang dia putus karena Alasan yang tak jelas, tetapi Adel tidak terlalu sedih. Baguslah kalau seperti itu. Nanti malam ada birthday partynya Carissa, hap katanya acara ini lebih bagus kalau punya 'Pasangan' ya tapi aku tidak punya. Adel aja yang baru tidak lama putus udah punya yang baru, but me? huh. *tin...tin* Sepertinya bunyi klakson mobil. Aduh siapa ya kok tumben ada yang kelaksonin rumahku. "Diana..... ada temennya jemput tuh" Teriakan mama. Hah? Jemput..... seingatku aku tidak meminta siapapun untuk menjemput ku niatnya kan ingin naik Taksi. Sudah rapi yasudahlah aku turun kasihan yang ngejemput tiba-tiba itu nungguin. Setelah aku lihat dari tangga yang menjemput ku adalah 'Dhika' what Dhika?. "Dhik, kok jemput ga bilang-bilang tau rumah gue juga darimana?" kataku yang agak terkejut. "Haha gaperlu tau udah ayo buruan udah telat dandan aja lama" kata Dhika. Pemikiran ku didalam mobil adalah Bagaimana perasaan Adel nanti kalau dia tahu aku pergi bersama Dhika. Setelah sampai aku melihat Adel dengan muka yang sedikit marah padaku walaupun dia sudah memiliki pasangan baru. "Heh cewe tenang aja Adel gabakal marah, gue nanti yang urusin semuanya okay, sekarang lu sama gue kan ini partynya lebih seru kalo ada pasangan berhubung kita berdua sama-sama ga punya pasangan mending kita pasangan aja okay" Kata Dhika yang membuatku terkejut. Tapi malam ini kuakui Dhika sangat keren sekali. Ketika acara tiup, make a wish dan potong kue selesai. Dhika mengajak ku duduk di dekat kolam renang dan mengajak ku berbicara. "Na, gue kali ini serius mau gak lu jadi cewe gue, gue suka sama lu?" Kata Dhika, aku tak terkejut aku hanya mengira ini candaan dan aku hanya tertawa. "Na.... jangan ketawa gue serius mau gak jd cewe gue? Kata Dhika yang agak melas. "Oh ini serius gue kira bercanda hahaha cuman suka kan? yah suka masa gak setia males kali" Kata gue yang masih agak bercanda. "GUE SAYANG LU NA SAYANG BANGET DARI DULU NA PLEASE LU MAU KAN JADI PACAR GUE?" Teriakan Dhika dan membuat semua orang yang di party kaget terutama Adel. Aku langsung melihat Adel dan Adel hanya tersenyum dan bilang "Terima na". Aku binggung tapi tanpa fikir panjang Aku langsung menerima Dhika. Sebenernya berat hati aku nerima Dhika ga berat sih maksudnya ada yang disayangin aja kita beda agama. Tapi yakin aku yakin pasti nanti tidak terjadi apa-apa. *1 Tahun Kemudian* Yaps Our Anniversarry Dhika. Genap kita 1 Tahun. Tapi hal yang paling menyakitkan adalah Aku harus kuliah di Australia. Dhika sangat kecewa tapi kita berdua yakin kalau kita berdua masih saling setia walaupun kita bakal menjalani "Long Distance Relationship". Saat berkumpul bersama keluarga tiba-tiba mama bertanya "Na, you have a boyfriend?" Kata mama. "Aduh mama mentang-mentang aku mau kuliah di luar mama pake bahasa inggris segala haha" Kata ku mengalihkan pembicaraan karena aku takut mengakui jika aku telah memiliki pacar. "C'mon darl you must tell your mother if you have a boyfriend" Kata mama yang lagi-lagi menggunakan bahasa Inggris. "Yeah mom! I already have a boyfriend but different religions i'm so sorry mom" Kata ku yang sedikit takut. Mama kayaknya kecewa dengar kata ku tadi aduh please mom don't be angry. Ketika aku ingin menuju Australia tempat hidupku beberapa tahun kedepan nanti. Aku melihat Dhika datang untuk menemui ku karena akan jarang sekali nanti kita bertemu, paling hanya lewat Skype kita bisa saling melihat. Mama melihat Dhika tapi untungnya mama tidak terlalu memasang muka marah, malah happy-happy aja sama Dhika hem bagusdeh. Yaps sudah 4 tahun dan sudah resmi aku menjadi sarjana baru arsitek lulusan Australia. It's time to go back to Indonesia and see my beloved boyfriend and mother. Tapi tiba-tiba ada telfon dari mama. Dan mama bilang setelah aku sampai di Jakarta nanti harus terakhir melihat Dhika dan mengakhiri hubungan dengan Dhika. Aku harus serius dalam pekerjaan ku nanti dan mencari pasangan yang se 'iman'. Mom you already success make me stressed and sad. Tapi bener kata mama. Udah kuliah jauh-jauh kalau tidak serius kerjanya nanti buat apa. Setelah sampai di Jakarta aku melihat Dhika menjemput ku hanya Dhika. "Hi, beloved i miss u very much, cie udah jadi sarjana luar negeri. Ada kecantol sama bule Australia gak tuh hahaha" Kata Dhika yang bikin aku ketawa. "Yaudah yuk kita pulang sayang, kita habiskan waktu kita setelah bertahun-tahun udah gak ketemu" Kata Dhika. Oke aku menerima ajakan Dhika. "Hari ini aku seneng banget na, ternyata kamu gak berubah aku sayang banget sama kamu na, janji ya nanti kamu bakal jadi istri aku nanti" Kata Dhika yang agak mengejutkan. "Hahaha Dhik jodohkan gak kemana liat aja nanti" Itulah balasan ku dan Dhika pun hanya tertawa. "Na, aku tau kok sebenernya kamu lagi binggung kan, mama kamu gak suka sama aku karena kita beda agama?" Kata Dhika yang benar-benar mengejutkan mengapa Dhika bisa mengetahui masalah ku. "Iya dhik itu masalah bagiku, masalah yang teramat besar, besar buat aku dhik, aku binggung banget sama semua ini" Kata ku sambil meneteskan air mataku. "Jangan nangis sayang, demi kamu, aku mau kok pindah ke agamamu yang penting kita bisa terus bersama-sama" Kata Dhika. "Jangan dhik gak usah kalo nanti kamu malah bertengkar sama orang tua kamu mending gak usah biarin aja gakpapa kok" Kataku. "Yah na, aku udah pernah bilang kok ke orang tua aku, dan aku sering ceritain kamu ke orang tua aku, tapi orang tua aku enggak marah dia malah seneng ya walaupun sedikit ada debat tentang pindah agama itu" Seru Dhika. "Yaudah deh Dhik jangan bahas ini dulu, aku kan baru pulang masa aku udah pusing mikirin ini" Kata ku mengalihkan pembicaraan. "Hahaha okedeh na, besok mau berangkat jam berapa ketempat kerjaan barunya? mau dijemput gak?" Kata Dhika yang sudah agak santai. "Emmm boleh jam 8 udah jemput aku, yaudah yuk kita pulang udah malem, ntar mama ngomel-ngomel" Kataku. Dan kita pun menuju kerumah. "Selamat malam Diana sayang, cie besok anak mama udah jadi arsitek baru" Kata mama yang membuat ku tertawa saat aku baru sampai di rumah. "Ih mama apasih biasa aja kali haha" Kataku kembali. "Tadi abis kangen-kangenan sama Dhika ya? sampe lupa pulang gini" Kata mama. "Hahaha mama, biasa kan anak muda" Kataku. "Yaudah mulai sekarang lupain aja dia kamu harus fokus ke pekerjaan kamu yang baru dan cari pasangan yang se'iman' tapi walaupun nanti kalian udah engga jadi pasangan lagi, jangan berantem, harus saling kontak2an juga" Kata mama yang sebenarnya tidak membuat ku sedih. "Iya ma aku ke kamar ya capek banget" Kataku kemudian. "Yaudah Goodnight sweetheart" Kata mama. Setelah aku menuju ke kamar, aku segera ke kamar mandi. Setelah selesai mandi aku melihat beberapa pesan singkat masuk di handphone ku. Ternyata Adel memberikan ku pesan singkat seperti ini. "Dianaaaa i miss u, gimana nih kabar lu, masih sama dhika kan aduh kalian awet banget ya. Berhubung lu udah pulang dari Australia sempetin kerumah ya gue ya, gue mau ngenalin suami baru gue haha" Wow Adel sudah menikah, cepat sekali. Kemudian aku membalas pesang singkat Adel "Hai Adel i miss u too, cepet banget lu udah nikah hahaha, yaudah besok abis gue dari kantor gue, gue sempetin kesitu deh" Itulah balasan pesan singkat ku ke Adel. 'Tok tok tok' "Morning sweetheart cepet bangun udah ada yang jemput buat ke kantor baru tuh" Sepertinya itu suara mama. "Yaudah suruh tunggu aja ma." Kata ku. Kemudian aku segera mandi dan merapikan diri. Ketika aku turun menuju tempat makan, aku melihat orang asing di ruang tamu, apakah dia yang menjemput ku? Kemudian aku segera memberi pesan singkat ke Dhika "Dhika, kamu jadi jemput aku gak?". Kemudian aku makan sambil menanyakan siapa yang diruang tamu itu kepada mama. "Ma, itu siapa ya? itu yang jemput aku?" Kata ku kepada mama. "Iya itu nanti kamu kenalan aja sama dia, dia yang bakal gantiin Dhika" Kata mama. Yaps sepertinya mama benar-benar tidak ingin lagi aku bersama Dhika. Ketika aku mengecek Handphone ku tak kunjung ada balasan dari Dhika. Yasudahlah kalau nanti aku tidak mengikuti mama yang ada aku hanya terpusingkan oleh masalah itu. "Yaudah deh ma aku berangkat ya dadah mama" Kataku untuk pamit ke mama. "Yasudah hati-hati ya nak" Kata mama. Kemudian aku segera masuk kedalam mobil orang asing ini. "Hai" Kata orang asing itu. "Hai juga" Kataku. Kemudian orang asing itu diam, tapi setelah aku melihatnya, aku merasa dia bukan orang asing, sepertinya aku mengenalnya. HAPPPP ini Raffi, iya dia Raffi. "Fi?" kataku untuk memastikan kalau dia Raffi. "Iya, na?" Kata lelaki itu. "Lu Raffi? serius lu Raffi?" Kataku yang sedikit terkejut. "Iya na. gue Raffi, Gue kira lu lupa sama gue eh ternyata masih inget haha" Kata Raffi. Bisa-bisanya aku bertemu dengan Raffi lagi dan kenapa mama bisa mengenal Raffi. Mama kenal Raffi dari mana ya. "Fi, kok lu bisa kenal sama nyokap gue, lu kenalan dimana?" Kataku yang terlalu 'kepo'. "Iya na, ternyata nyokap kita itu temenan, terus gue denger kalo kita itu mau dijodohin, jadi pas lu pulang dari Australia kita udah harus udah bisa pacaran" Kata Raffi. Aku hanya diam dan memikirkan enak saja mama ingin begitu, dulu Raffi pernah menyakitiku dan sekarang aku harus berpacaran dengannya. YAPS I Can't. Lebih baik aku bersama Dhika sekalipun aku harus bermasalah dengannya. Kemudian Handphone ku berbunyi ternyata ada telefon dari Dhika dan aku segera mengangkat telefon itu. "Na maaf ya aku gak jadi jemput, aku baru bangun jangan marah ya" Kata Dhika. "Iya gakpapa dhik, lagi juga aku udah mau sampe kok ini" Kataku. "Yaudah Have fun ya sayang" Kata dhika dan kemudian dia langsung mematikan handphonenya. "Dhika ya na?" Kata Raffi. "Iya fi" kataku singkat. "Na udah lupain aja Dhika mending lu sama gue aja". Kata Raffi. Dan aku hanya mengdehem supaya Raffi tidak banyak bicara. "Oiya fi nanti lu jemput gue lagi apa engga?" Kataku. "Disuruh nyokap lu sih jemput lagi tapi kalo gakmau yaudah gakpapa" Kata Raffi. "Yaudah nanti jemput gue lagi ya sekalian temenin kerumah Adel dia nyuruh gue kerumahnya kemaren" Kataku. "Okedeh, yaudah semangat ya hari pertama kerjanya" Kata Raffi. Aku pun langsung meninggalkan Raffi. Sudah sore saatnya aku pulang. Ternyata Raffi udah menunggu di depan dan aku langsung memasuki mobil Raffi. "Capek ya? Kalo capek gausah kerumah Adel" Kata Raffi. "enggak kok gak capek mendingan lu temenin gue kerumah Adel" Kataku. Setelah sampai dirumah Adel. Ternyata sifat kita jika sudah bertemu masih sama seperti dahulu. Tetapi kemudian Adel bertanya "Na, lo udah gak sama dhika, gue kira lu kesini bakal sama dhika ternyata sama Raffi, apa lo bedua udah jadian?" Kata Adel. Tetapi aku dan raffi tidak menjawab. "Kenapa pada gak jawab? Yaudah deh gue gamau kepo" Kata Adel. Setelah berlama-lama dirumah Adel dan melihat suaminya yang baru. Aku memutuskan untuk pulang. "Del, gue pulang dulu ya" Kataku. "Oke makasih ya udah mampir" Kata Adel. "Nih del oleh-oleh dari Australia kemaren" Kataku. "Hahaha makasih na." Kemudian aku dan raffi pun pulang, dan selama diperjalanan kita tidak berbicara. Kemudian aku sampai dirumah dan Raffi cuman senyum. "Makasih fi" Kata ku. Lagi-lagi Raffi hanya tersenyum. Setelah aku dirumah dan dikamarku aku melihat handphone ku dan tidak ada pesan satupun dari Dhika, kemana Dhika. Kemudian aku segera memberinya pesan singkat tetapi pesan itu tidak bisa terkirim dan aku mencoba menelfonnya dia, tapi handphonenya tidak aktif. Sudah berbulan-bulan, Dhika sudah tak ada kabar lagi. Padahal dulu dia janji tetapi mengapa dia yang hilang. Kemudian aku menanyakan rumah Dhika ke Raffi. Raffi awalnya tidak mau memberikan dan kemudian dia mengantar ku kerumah Dhika sambil memberi tahukan kalau Dhika itu sebenarnya sedang sakit parah. Setelah aku mengetahui itu aku langsung cemas, mengapa Dhika tidak memberi tahukan kabarnya. "Na maaf ya kalo gue baru kasih tau sekarang sebenernya juga dari dulu dhika udah sakit-sakitan dan baru sekarang aja dia udah parah banget, gue gak ngebawa lu kerumah dhika tapi gue langsung bawa lu kerumah sakit tempat dia dirawat na". Kata Raffi. Kemudian sampailah aku dirumah sakit dan aku langsung berlari menuju tempat informasi untuk menanyakan tempat dhika dirawat. setelah aku tahu tempatnya aku langsung menuju ke kamar tempat dhika dirawat. Setelah aku masuk ke kamar Dhika, Dhika pun terkejut atas kedatanganku. "Na maafin aku ya kalo aku gak kasih tau kamu sebelumnya, maafin aku juga kalo aku gabisa nepatin janji aku ke kamu maaf banget ya na" Kata Dhika sambil meneteskan air mata dan memegangku erat sekali. "Maaf nak, kamu diana yang sering diceritakan Dhika ya?" Kata seseorang ya menurutku itu adalah Mama Dhika. "Iya tan aku diana" Kataku. "Terimakasih ya sudah membuat hari-hari anak saya jadi bahagia karena kamu" Kata Mama Dhika. "Tan, itu biasa aja kok tan" Kataku dan kemudian Mama Dhika langsung memelukku. "Yaudah Tante akan memberikan waktu untuk kalian berdua berbicara". Kata Mama Dhika dan langsung meninggalkan ku bersama Dhika. Aku langsung duduk disebelah kasur dhika. Dhika hanya memegangi tangan ku sangat kuat dan kemudian dia tertidur sambil memegang tangan ku. Aku pun juga ikut tertidur tetapi aku mendengar suara *nettttttttt* Aku langsung terbangun dan Dhika sudah melepaskan tangan ku. "Dhik? Aku tau kamu masih hidup dik" Kataku sambil mengoyangkan badannya agar dia bangun. Tetapi Dokter pun masuk dan berbicara kalau Dhika sudah tidak ada di dunia ini lagi. Ternyata Ada kertas diatas meja yang isinya untukku. isi surat itu adalah "Na, sekali lagi maafin aku yang gak bisa nepatin janji aku ke kamu, tapi sebenernya aku sayang banget sama kamu, maafin juga aku gak kasih tau kamu kalo aku sakit, lebih baik kamu cari yang baru yang enggak penyakitan kaya aku. Aku sayang sama kamu walaupun nanti kita udah di dunia yang berbeda kamu tetep dihati aku, I Love you and Good bye na." Itulah isi surat itu dan aku pun langsung meneteskan air mata dan mama dhika langsung berbicara kepadaku "Nak, ikhlaskan Dhika ya jangan sedih lagi, tante yakin disana nanti dia masih memikirkan kamu kok dia masih menjaga kamu tante yakin" Kata mama dhika yang kemudian memelukku. "Na jangan sedih ya na maafin gue juga kalo gue baru ngasih tau tentang semuanya, Dhika bakal sama lu terus kok na" Kata Raffi. Emm...Good bye Dhik Tenang disana ya, and you're always in my heart. TADAAAAAAAAA selesai ceritanya-_- hoah capek endingnya lagilagi sedih++meninggal udah kayak film 'pupus' gitu lagi haha :---D thx for read this.

Jumat, 13 April 2012

Friska pake kerudung:")

Ini yang Pertama:



Ini yang Kedua:



Ini yang Ketiga:



Ini yang Keempat:




IHIW:$ friska numpang eksis boleh dong apa salahnya yegakB-) muahbyebye:--*

Selasa, 13 Maret 2012

4L4Y tetap K3C3;)





GIMANA? TETEP IMUT KAN WALAUPUN ALAY-_-V
PEDE DIKIT SEHAT:b .....

#PostingGakJelas........ U,u

Jumat, 02 Maret 2012

Kisah 'Ga' Mulus

Enggak lama lagi aku bakal memasuki sekolah baru. Tandanya dikit lagi aku jadi anak SMA rasanya ya cepet banget perasaan baru kemaren masuk SMP eh sekarang udah SMA aja. Vania Vira Sanjaya itu adalah nama lengkap aku dan biasa dipanggil Vira.
Memasuki sekolah baru aku gak kenal siapa-siapa aku melihat banyak anak-anak yang sudah bergerombol dengan teman-temannya, mungkin itu ada teman SMP-nya dulu. Tapi, aku gak ada temen sama sekali ya karena aku juga kebetulan pindah ke daerah sini jadi ya aku gak kenal siapa-siapa.
*Brak......* aduh siapa sih yang menabrakku. "Sorry ya maaf banget gue buru-buru nih" Kata cowo yang barusan menabrakku, yaampun udah nabrak bukannya nolongin dulu baru kabur ini malah kabur dulu. Tapi itu siapa ya aku gak sempet ngeliat mukanya. Saat aku melihat ke arah mading sambil mencari aku mendapat kelas dimana. Ternyata aku mendapat kelas X-C that's greet!;)
Udah hampir 4 bulan sekolah disini tapi rasanya flat abis. Tiba-tiba aku melihat Handphone ku terdapat 5 sms yang isinya adalah SMS yang gak jelas dan aku gak tau itu pengirimnya siapa dan kemudian aku membalas sms itu dengan balasan "Who are you?" jutek sih tapi gimana ya gaksuka sama orang yang suka sms gak jelas. Gak lama kemudian yang sms itu bales dengan balesan "Galak banget neng, ini gue Rizky tau gak gue yang mana?" loh Rizky siapa deh? perasaan dikelas gak ada yang namanya Rizky ya kemudian aku bales lagi "Rizky mana ya? Satu sekolahan sama gue? Kelas berapa?". Sambil menunggu aku menyetel lagu kesukaanku "Never Let You Go - Justin Bieber" dan kemudian Handphone ku mendering ternyata sms dari rizky dia membalas "Hahahaha i already thing that i know u don't know me, Gue Rizky anak X-B yang waktu itu nabrak elu, sorry ya nengvira;;)" Jadi Rizky cowo yang menabrakku waktu pertama kali sekolah. Aku membalas smsnya "Oh okey nope;) haha still remember that?-_- i already forget that, can i meet u tomorrow? Biar tau lu yang mana hehehe" agak genit ya belakangnya ya tapi biar tau aja Rizky yang mana huffff. Handphone berdering tandanya sms dari Rizky balesannya smsnya itu "okeysippyntik:b yes i'am still remember that" apesih "ntik-ntik" aja.
"VIRAA..... lamanya buruan ini udah telat nanti gerbang ditutup kamu gak sekolah lagi" Kata Papa yang udah teriak-teriakan dari bawah. Tadaa.... Sampai disekolah aku pas banget bel eh tiba-tiba "Brak...." aduh ini nabrak siapa lagi sih kok kayaknya sering banget nabrak. "Sorry vir gak sengaja sorry banget" kata cowo yang abis nabrak itu. "Oke gakpapa selow" sambil senyum, senyum itu ibadah yegak...... "Gue Rizky Vir" kata cowo itu dan ternyata dia Rizky, eh demi apa gantengnya ampun deh. "Hahaha jadi lo yang namanya Rizky, yaudah deh ya ini udah telat buru-buru takut guru udah sampai duluan dikelas bye Rizky ketemu istirahat aja ya" Kataku dan Rizky cuman senyum.
*Tettttt...* Bell istirahat berdering huuu. Aku mengecek handphone ku ternyata ada 5 sms lagi dari Rizky yang pertama isinya "Greet morning i can see your happy face, GoodMorning have a great day:--)" dan yang kedua isinya "Teweee sibuk belajar ya, yang rajin ya:b" dan yang ketiga "aduh serius banget, kalo Rizky disini keinget kejadian tadi pagi terus hehehe" dan yang keempatnya cuman sms kosong, dan yang terakhir "Vir, Rizky istarahat dikelas Vira aja kita ngobrol-ngobrol hehe". Itu sms alus banget ya Rizky kenapa coba. Pas aku lihat ke arah Pintu Rizky udah ada didepan pintu sambil senyam-senyum dan kemudian dia masuk ke kelas. "Cewe gimana belajarnya rajin kan? hahaha cuman pengen kasih tau nanti pulangnya sama Rizky aja ya biar akrab dadah Vira, Rizky beli makanan dulu ya" kata Rizky. "Loh riz, lu kenapa begitu sih yaudah sipsip tunggu depan kelas aja ya" kata aku yang agak binggung sama Rizky. *Tettt... bel masuk pun bunyi dan pas dateng lagi sms dari Rizky "tewe, udah masuk lagi rajin-rajin ya belajarnya jangan ingetin Rizky mulu:b" sms Rizky yang bikin tambah binggung dan mumpung guru belum datang apa salahnya membalas sms Rizky "hehe Rizky udah the best kok dihati jadi selalu inget Rizky deh" sms aku yang bakal bikin Rizky GR hahaha. kemudian Handphone bergetar dan ternyata dari Rizky "ih cewe serem ya mainnya gombalin Rizky hahaha udah sono belajar jangan main Handphone terus" dan aku hanya mengabaikan sms itu.
*Tettt....* bel pulang pun berbunyi, aduh gimana nih aku harus pulang sama Rizky aja kali udah janjian huuu. Liat ke arah pintu lagi-lagi dia udah Mejeng di depan pintu sambil ngomong "Teweee, ayok pulang" sambil senyam - senyum gak jelas. "okesip tapi gue gak nunjukkin jalan rumah gue ya riz" kata gue yang agak ngasih tantangan ke dia. "siapa yang minta nunjukin sih gue juga udah tau kok rumah lu dimana vir gakusah pake nunjuk-nunjukin haha" kata Rizky yang agak bangga, hah tau kok bisa?-_--- dan aku segara menaiki motornya dan kemudian dia membawa motornya sampai kerumah dan benar dia tau rumah ku darimana dia tau, tapi aku tak mau banyak bertanya aku malas. "Thanks Riz" kata aku yang buru-buru mau masuk rumah. "you're welcome, tau kan gue rumah lu dimana" kata Rizky yang bener-bener bangga. "yups gue masuk ya tihati bawa motornya" kata aku yang sedikit peduli dan Rizky hanya terenyum dan kemudian pulang.
Sudah 1 bulan aku dekat dengan Rizky aku merasakan kenaikan mood dan tidak flat kembali, makin lama Rizky baik banget setiap hari nganter pulang kadang dibeliin jajan haha kadang kalo ada pr yang susah dia ngebantuin Great banget kan. "Vilaaaa....." suara sok imut Rizky datang. "Apa Lizkyjeyek" kata ku yang agak sok imut juga. "Pulang jangan kemana-mana ikut gue aja okey kayak biasa jangan main kemana-mana" kata Rizky. "Iya sip" kata aku yang kebinggungan. Istirahat selesai dan kemudian aku belajar sesuai mata pelajaran dan Handphoneku bergetar karena Rizky mengirimkan suatu pesan padaku dan aku membukanya "Vilaa gakmau tau nanti vila jangan kemana-mana" itu sms Rizky. Ampun kenapa dia begitu. Bel pulang berbunyi dan aku segara keluar dari kelas niatnya aku mau ke kamar mandi terlebih dahulu tetapi apa daya Rizky menarikku hingga ke parkiran. "Riz, kenapa sih lo gak sabaran gue tadi mau ke toilet dulu kenapa narik-narik sampe kesini jadi males kan gue kekamar mandi" kata aku yang bener-bener marah sama dia. "hahaha maap villll, yaudah sono ketoilet" kata rizky yang tetep sok cool. "Udah gak mood" kataku dengan jutek. "Yaudah kalo udah gak mood naik buruan lu harus ikut ini penting. kata Rizky yang ketakutan aku gak jadi ikut. Kemudian Rizky membawa ku suatu tempat aku kurang mengetahui daerah ini "Riz dimana kita?" kata ku yang kebinggungan. "Masuk yuk buruan" kata Rizky yang senyam-senyum sambil ketawa-tawa. "eh lu gak bakal ninggalin gue disini kan gue gaktau ini dimana kalo nanti gue gak bisa pulang gue bakal benci banget sama lu" kata ku yang agaksewot. "celow bebeb hehe" kata Rizky yang bikin ngefly haha. "Vir duduk deh" kata Rizky yang sepertinya serius sekali dan kemudian aku langsung duduk". "Vir mau jujur hehe boleh kan" kata Rizky. "jujur? kenapa mesti ditempat ini-_- disekolah emang gak bisa ya riz, tapi yaudah mau jujur apa?" kata ku heran. "Maunya disini aja biar lebih romantis hahaha, Vir jujur gue suka eh bukan suka deh tapi sayang bangetbangetan sama lu, gue suka sama lu waktu pertama kali tabrakan lu tuh istimewa banget kayaknya baik dan semacamnya terus gue nyari nomer handphone lu tuh perjuangan banget gue ngumpulin anak-anak kelasan lo vir cuman buat minta nomer lu dan itu tuh temen lu ngerjain gue dulu gue harus nyanyi potong bebek angsa dengan gaya imut dan sekitar 2 jam gue barudapet, jadi vir kesimpulannya mau gak jadi pacar Rizky?" kata Rizky yang bikin aku kaget dan binggung ini mesti bilang apa. "Riz yaampun sosweet banget hehehe perjuangan banget kayaknya, ntar deh kok gue istimewa gue jelek item rambut gak beraturan gini" kata gue yang agak minder secara Rizky termasuk anak kece dikelas 10. "Gue gak ngeliat fisik gue ngeliat lu klop dan fix maunya cuman sama lu, gimana vila mau nerima rizky?" kata Rizky yang agak melas. "Hey beb welcome.... i like you too, i love you too, lo yang bikin hari-hari gue indah lu yang bikin gue akhirnya bisa nyaman disekolah yang sebelumnya gue ngerasa flat abis sama sekolah itu gue mau jadi pacar lu" kata ku dan aku ngeliat tampang Rizky kesenangan gitu haha. "Thanks beb we are couple now hehe" kata Rizky. Setelah itu kita ngelakuinnya kaya pacaran biasa suka jalan bareng dan semacamnya dan akhirnya tepat 1 setengah bulan pacaran kita punya konflik dan akhirnya kita putus. Suka ngeliat Rizky agak murung abis pas kita putus jadi enggak enak liatnya. Seminggu sekitar abis putus aku mendengar kabar kalau Rizky pindah sekolah keluar kota aduh itu ngenes jadi ga enak sama Rizky. Kita bener-bener lost contact.
Aku merasa bahwa aku habis tertidur pulas semua yang aku lihat tadi gelap setelah aku membuka mata ternyata kepala ku diperban apa yang terjadi padaku. Aku melihat mama yang sedang menyiapkan makanan dan aku merasakan suasana yang agak berubah ini dimana. "Mah kita dimana dan apa yang terjadi padaku" kata ku yang sedikit kebinggungan. "kamu akan tau nanti, kita berada di jakarta sekarang Papa mendapatkan project baru kembali, kamu mama sekolahkan di SMAN 3 Jakarta" kata mama. Aduh dari smp sudah berkali-kali aku pindah sekolah sekarang aku pun juga pindah sekolah. Berhubung mama memasukkan ku ketempat sekolah orang-orang bermodis aku merubah gaya tampilan ku, aku meluruskan rambutku dan setiap harinya aku sekolah menggunakan tas yang bertali untuk digantunggkan dilengan. Kemudian jadilah aku anak baru yang belum mempunyai teman setelah berbulan-bulan aku baru mempunyai teman, ketika aku menunggu teman ku menggambil motornya aku menunggu didepan sekolah tiba-tiba ada seorang lelaki tak dikenal menegurku "Vira......" kata lelaki itu. Aku hanya mengacuhkannya karena aku fikir aku tak mengenalnya. "Viraa lu virakan?" Kata lelaki itu sedikit memaksa aku untuk berbicara. "Ya gue Vira, lo siapa? kita pernah kenal emang? jangan sok kenal" kata aku yang benar-benar cuek. "Vir lo masih marah sama gue kok bisa-bisanya lu kaya gini?" Kata lelaki itu dan dia terlihat sedih saat aku mengucapkan kata seperti itu tetapi aku memang tidak mengenalnya. "Marah? Gue jutek karena gue gak kenal sama lo tapi lu sok kenal" Kata aku tapi gak tega juga sih marah-marah gitu. "Gue Rizky Pahlevi vir lu lupa sama gue?" Kata lelaki itu dan dia agak berkaca-kaca. *tin tin* "Vir buruan jangan lama-lama" kata Vino teman baruku. "Iya vin" kata ku ke vino. "Sorry ya Riz, serius gue gak kenal sama lo, sorry kalo nyinggung perasaan lu" Kata ku sebelum meninggalkan Rizky.
"Vin jangan ngebut-ngebut lah tumben banget hari ini lu bawa motor ngebutnya parah" kata ku ke vino yang sedikit tidak tenang. Tiba-tiba semua Hitam dan saat terbangun lagi-lagi kepala ku terperban dan Aku tersadar bahwa Rizky yang ku temui kemaren adalah Rizky Pahlevi Mantan kekasih ku yang aku temui ketika aku sekolah dibandung dan kemudian pindah sekolah dan aku tak tahu dia sekolah dimana. Rasanya aku ingin bertemunya lagi dan mengucapkan maaf atas perbuatan ku kemarin karena aku mendapatkan Amnesia dan setelah aku terjatuh lagi aku dapat mengingat sedikit masa laluku. Goodbye Rizky Maafin aku kalau aku banyak salah sama kamu. Sampai ketemu jika kita dipertemukan kembali.

HappyBirthday18thJustinDrewBieber♥



Happy Birthday my Boyfiee... hahaha
welcome to 18;') i'll miss kidrauhl, i'll miss a cute face;-( i love you so damn much, i hope you never forger your fans....
cause your fans always loving u everyday, every hour, every second:--)